random

KAMU Bikin Aku Terhibur

JUDUL: KAMU, Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya
PENULIS: Sabda Armandio

Aku terkecoh oleh cerita Sabda Armandio ini. Kukira tokoh Kamu dan temannya yang mudah dihasut itu benar-benar ketemu dengan kera yang bisa bicara, kakek yang melukis matanya sendiri, dan taman indah yang memantulkan suara. Ternyata...

Namun, aku tidak kesal dikecoh. Malahan terhibur. Aku bisa maklum karena si narator memang tidak punya pendirian. Diajak bolos sekolah, mau. Dipaksa dengerin curhat, mau. Diajak mencari sendok, mau. Diputusin pacar, mau. Ya meskipun yang terakhir mau nggak mau ya mesti mau. Namanya juga diputusin. Mau gimana lagi? Tapi yang bikin sebal, reaksi si narator saat diputusin seakan hanya mendengar kekasihnya lagi menstruasi. Natural.

Dengan menimbang dan mengingat mental si narator yang sedatar itu, aku akhirnya menguatkan hati untuk tidak memicu mulut mengeluarkan kata-kata kasar sampai ia selesai bercerita. Dan untungnya, berhasil. Aku bahkan terhibur dengan ceritanya karena tidak punya kecenderungan untuk berceramah panjang lebar. Ya ada sih, tapi dikit. Si narator lebih terasa ingin bercerita saja. Dan ia tidak memaksakan suatu konflik harus diakhiri dengan kisah yang mendebarkan, heroik, atau tak terduga. Ya sudah, cerita ya cerita saja gitu.

Baca juga: Tidak Semua Anak Kecil Mendambakan Tongkat Sihir

Aku lebih dulu baca 24 Jam Bersama Gaspar daripada buku ini. Gaspar memang terasa lebih matang daripada KAMU. Gaspar punya humor yang lebih menyakitkan dan percakapannya lebih absurd tapi sialan. Namun, dengan membaca KAMU, kita bisa sedikit melihat bagaimana proses kreatif yang dijalani oleh Dio. Ada beberapa kesamaan ciri karakter di KAMU dan Gaspar. Contohnya si narator.

Dengan mengambil cerita pada masa-masa SMA, aku bisa sedikit tahu tentang apa yang dipikirkan anak SMA yang tidak tinggal di asrama. Maklum, 3 tahun masa SMAku erat kaitannya dengan kehidupan asrama. Ya walaupun tentu saja ini hanya sedikit sudut pandang cerita masa SMA dari si pencerita yang tinggal di Bogor.

Baca juga: Setelah 90 Tahun Sumpah Pemuda, Indonesia Ada Di Mana?

Jujur, walaupun menghibur, si narator terkesan sok gaya. Sok mau melawan pikiran umum. Sok ingin memandang berbagai tragedi dari sisi baik. Aku sampai curiga, si narator ini kebanyakan maen sama Kamu yang tidak punya tujuan hidup. Akibatnya, si narator punya kalimat ajaib yang terpaksa aku suka. Kira-kira begini: kalau anjing mengejarku, alih-alih melompati tebing setinggi 2 meter itu lalu terjatuh hingga patah kaki, lebih baik aku berkelahi dengan si anjing.

Udah deh itu aja. Baca aja biar terhibur juga. Oh ya, mon maap fotonya bukan buku. Bukunya ga sempet aku foto dan kutinggal di perpustakaan kerajaan Sapudi.

Dandy IM
The Tapak
KAMU Bikin Aku Terhibur Reviewed by Dandy Idwal on April 05, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Komentari kalo perlu ...

© 2016 - 2017 Tapak | Mencatat Jejak All Rights Reserved.
Diberdayakan Blogger. Didesain oleh Junion dari Jejak Creativate

Kontak Redaksi

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.